Persyaratan
penerimaan santri baru
1. Siap
belajar dan siap mukim
2. Mengisi
formulir pendaftaran
3. Menyerahkan
foto copy KTP/ Identitas diri dan photo ukuran 3x4cm
4. Biaya
pendaftaran:
-
Uang pendaftaran Rp.
10.000,-
-
Jariyah pondok Rp. 50.000,-
-
Biaya bulanan Rp. 100.000,-
-
Administrasi Rp. 15.000,-
-
Kitab Amtsilati
lengkap Rp. 90.000,-
-
Kamus At-Taufiq Rp. 90.000,-
*Ket:
Menerima pelajar, mahasiswa dan umum
Jadwal
Kegiatan Harian Pondok
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Peserta
|
01
|
05.00-06.00
|
Pengajian
Tafsir Jalalain dan Fathul Mu’in
|
Seluruh Santri
|
02
|
06.00-06.45
|
Pengajian
Al Ihkam (Alfiyah)
|
Santri Alfiyah
|
03
|
07.00-09.45
|
Membaca
Nadloman dan Qo’idati
Sholat
Dhuha berjama’ah
Tanya
jawab materi Amtsilati
Setoran
hafalan shorrof
Pengkajian
Fathul Qorib per-kelas
Sorogan
Kitab Nihayatu Zein, Fathul Mu’in,
Fathul Qorib
Pengajian
Fathul Qorib
|
Semua Santri
|
04
|
13.15-15.00
|
Pengajian
Al-Qur’an
Pengajian
kitab Riyadatus Sholihin dan Sulamun Taufiq
Taqraran (praktek
metode Amtsilati)
|
Semua Santri
|
05
|
16.30-17.30
|
Bathsul Masa’il
|
Semua Santri
|
06
|
18.15-18.45
|
Pengkajian
Fathul Qorib per-kelompok
|
Semua Santri
|
07
|
20.00-21.00
|
Belajar
bersama
|
Semua Santri
|
Musyawarah
Alfiyah
|
Santri Alfiyah
|
*Ket:
Sholat berjama’ah setiap waktu
Jadwal
Kegiatan Mingguan Pondok
No
|
Hari/ Waktu
|
Kegiatan
|
01
|
Senin (14.30-15.30)
|
Pembacaan
Sholawat
|
02
|
Senin (20.00-21.00)
|
Muhadhoroh
(latihan pidato)
|
03
|
Selasa (14.00-14.30)
|
Pengajian
kitab Ta’lim-Muta’alim dan Kifayatul Awwam
|
04
|
Rabu (20.00-selesai)
|
Bathsul
Masa’il Kubro
|
05
|
Kamis (14.00-14.30)
|
Pengajian
kitab Hujjah Ahlus Sunnah dan Minhuts Tsaniyah
|
METODE
PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DAN
MENGUASAI
GRAMATIKAL BAHASA ARAB
Sistem
metodepercepatan memahami struktur kalimat dalam bahasa arab seperti AMTSILATI
inilah yang sangat di tunggu – tunggu kehadiranya oleh para pelajar yang ingin menguasahi
bahasa arab dengan cepat dan mudah.Metode percepatan ini telah di buktikan
kemanfaatannya untuk memahami bahasa arab oleh para santri dan beberapa pelajar
yang pernah belajar di Cairo dan Saudi Arabia.
Berdasarkan
alasan di atas layak bagi andaaca dan peneraan untuk bergabung dengan
AMTSILATI.
Insaallah dalam waktu singkat anda dapat membacakitab
kuning dan mengaplikasi kowaid dalam bahasa arab. (Anda juga akan di biasakan
praktek baca dan penerapan kowaid. Sehingga bisa langsung anda rasakan ilmu
kowaid yang anda pelajari).
Kilatan Amtsilati I
Peserta
di berikan materi amtsilati jilid I-V (nahwu-shorof). Praktek membaca kitab
(takroran), Metode mudah mentasrif (kitab shorfiyyah), Menghafalkan
nahwu-shorof (kitab rumus qoidati, Khulasoh nadhom alfiyyah) penerapan
mempraktekkan qowaid, mengenal kesamaan isim, fi’il, huruf sehingga langsung
bisa mengaplikasikan dalam kitab kuningan bahasa arab.
Kilatan Amtsilati III
Program
ini dikhususkan bagi anda yang ingin mendalami metode amsilati beserta praktek
pengajarannya dengan pendalaman jilid perilid secara intensif serta metode
mengajarnya, khusus kilatan ini ditempuh dalam waktu 3-4 bulan dan bertempat
langsung di Gurah Pusat Cabang Amtsilati Kediri.
UntUk mengikuti putaran dunia yang semakin
cepat, dalam menuntut ilmu pun para santri di harapkan menyelesaikannya dalam
waktu yang singkat karenanya di perlukan suatu metode yang tepat yaitu (amtsilati)
Inilah yang menjadi pendorong beliau untuk
menjadikan amtsilati sebagai bagian terpenting dalam kegiatan belajar mengajar
di PP. HM Sumberwaru ini .Melalui amtsilati di harapkan para santri bisa
membaca Kitab Kuning (Gundulan) dalam waktu 3 – 6 bulan. Adapun alasan memakai
Kitab Kuning sebagi acuan adalah karena Kitab ini salah satu sumber literatur
pengetahuan tentang Islam ,dimana di dalamnya terdapat penjabaran Al- Qur’an
dan Al-Hadist secara detail. Kitab Kuning merupakan hasil pemikiran dan kajian
ang mendalam para Ulama’ Salaf yang sangat Alim dan mengetahui rahasi rahasia
yang terpendam dalam Al-Qur’an.Sedangkan pada sekarang zaman moderen ini banyak
orang yang mentafsiri Al-Qur’an sebatas pengetahuan yang dimilikinya,sehigga
banyak terjadi salah tafsir dan penyimpangan pemahaman .
Ilmu Nahwu sendiri sebagai kunci untuk
membuka gerbang pengetahuan islam yang sangat luas. Karenanya Kyai Syarwani
Sa’id sangat menenkankan pentingnya penguasaan ilmu Nahwu dan Shorof (
amtsilati) dan menjadikannya sebagai program utama pndok.
Menghadapi
era moden sekarang ini Generasi Muda
haruslah mempunyai keimanan yang kuat dan Bekal Ilmu yang cukup serta
Berakhlakul Karimah. Karena nantinya tantangan yang akan di hadapi akan lebih
berat. Mereka harus mampu menegakkan syariat islam dan mengumandangkan nilai
nilai Al-Qur’an dan Al-Hadist di muka Bumi ini
Santri diharap kan menguasai ilmu
nahwu shorof(amtsilati) dalam waktu singkat.Setelah nmenguasai nahwu di harapkan santri mampu membaca Kitab Kuning
yang merupakan literatur bagi santri untuk memelajari Ilmu Islam
Pondok pesantren hidayatul mubtadi’in
berlokasi di Sumberwaru – Sukorejo – Gurah – Kediri – Jawa Timur. Sejarah
pendirinya di mulai sejak tahun 2004, nama pondok ini di ilhami dari salah satu
pondok pesantren tempat beliau menimba ilmu.
Kyai Syarwani Sa’id mengenyam pendidikan
di pondok pesantren Hidayatus
Sholihin Turus - Gurah , yang kemudian
dilanjutkan dengan mondok di pondok pesantren Al-Hikmah Purwosari. Selepas dari
Al-Hikmah beliau nyantri lagi ke pondok pesantren Mahir Ar-Riyad Ringin Agung.
Karena masih belum cukup dengan ilmu yang di peroleh, Beliau melanjutkan lagi
ke pondok pesantren HM (Hidayatul Mubtadi’in) LIRBOYO Kediri. Beliau juga
pernah belajar falaqiyah di salah satu pondok pesantren di kediri. Sepulang
dari menuntut ilmubeliau mempunyai inisiatif untuk mendirikan madrasah yang
awalnya di beri nama Al-Fatah dan kemudian berganti nama dengan pondok
pesantren Hidayatul Mubtadi’in. Selang beberapa bulan beliau berangkat menuntut
ilmu. Dan kali ini yang menjadi tujuan beliau adaalah pondok pesantren Darul
Falah Bangsri – Jepara yang di asuh oleh Kyai Taufiqul Hakim. Di sini beliau
belajar metode Amtsilati (Metode Nahwu Shorof untuk membaca Kitab Kuning secara
cepat), langung dari pengarahnya. Setelah mendapatkan IJAZAH dari sang pengarang
beliau mencoba menerapkan metode yang beliau peroleh di pondok pesantren beliau
yang beliau rintis (PP Hidayatul Mubtadi’in di Sumberwaru – Gurah).
Perjuangan beliau bukannya tanpa halangan,
banyak tantangan dan ujian yang harus di hadapi. Karena untuk mencetak generasi
islam bukanlah pekerjaan yang mudah perlu proses yang panjang dan aspek matriil
yang tidak sedikit.Belum lagi kesabaran dan ketekunan dalam menanamkan keimanan
dan ketaqwaan kepada santri – santriwati beliau.